Tanjungpinang (infoluarbiasa.com)-Kepri memiliki peran strategis dalam lalu lintas perdagangan dunia. PDRB atas dasar harga konstan 2010 Kepri dalam 3 tahun terakhir dari tahun 2019 s.d 2021 mencapai rata-rata Rp. 179.3 triliun, dimana penyumbang pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepri, dari sisi lapangan usaha didominasi oleh 3 sektor utama yaitu sektor industri pengolahan 39,34%, sektor konstruksi 18,4% dan sektor pertambangan dan penggalian 14,29%.
”Dengan PDRB ini pendapatan per kapita Provinsi Kepulauan Riau terkategori sangat tinggi yaitu rata-rata lebih dari Rp. 86.83 Juta,” ujar Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, dalam rapat paripurna DPRD Kepri tentang penyampaian Ranperda Rencana Pembangunan Industri Kepri tahun 2022-2042, beberapa waktu lalu, di Tanjungpinang.
Menurut dia, tingkat pertumbuhan ekonomi provinsi menunjukkan hasil yang positif, secara kumulatif menunjukkan peningkatan sebesar 3,43% setelah mengalami kontraksi pada tahun 2020 sebesar -3,80%.
Namun jika dibandingkan antara Triwulan IV Tahun 2020 dengan Triwulan yang sama di Tahun 2021, sambungnya, pertumbuhan ekonomi Kepri mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 5,27%, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional di Triwulan yang sama, dimana hanya tumbuh sebesar 5,02%.
”Hal ini disebabkan oleh kategori Industri Pengolahan yang memberikan andil sebesar 2,95 persen terhadap pertumbuhan ekonomi kita (Kepri),” ujar mantan Bupati Bintan dua periode ini.
.
Menurutnya, didalam Rencana Pembangunan Industri Kepri Tahun 2022-2042, juga telah ditentukan kategori dan jenis Industri Unggulan Provinsi, yang akan didorong pengembangannya di masa yang akan datang. Hal ini dilakukan agar proses pembangunan industri dapat dilakukan lebih fokus dan lebih mudah dalam mengukur kinerja keberhasilannya.
Industri unggulan Kepri tersebut telah ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu dengan menyelaraskan kebijakan pengembangan Industri Prioritas Nasional sebagaimana tercantum di dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN).
”Industri Unggulan Bangkitan Daerah atau Industri yang memiliki nilai dan prospek signifikan utk memenuhi kebutuhan pasar domestik ataupun ekspor, Industri pengolahan yg memberikan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi daerah, serta Industri yang menunjang visi misi pembangunan daerah,” ujarnya.(rmb)