Bintan (infoluarbiasa.com)- Para guru harus menghilangkan ego supaya tidak menimbulkan masalah dibelakang hari. Selain itu, guru juga harus memperlakukan semua anak murid sama dan jangan membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya.
“Guru jangan ego dan mesti memperlakukan anak murid sama supaya dapat mengajar dengan tenang, dan ketika memasuki masa pensiun juga dengan tenang,” ujar Ketua Korwil III Kec. Bintan Timur, Subardi, M.Pd.
Subardi mengatakan hal itu pada acara pembebasan purna tugas Asmonalisa, S.Pd, sebagai guru SDN 019 Bintan Timur (Bintim), Kabupaten Bintan, minggu lalu, di Bintan. Hadir dalam acara itu, Kepala SDN 019 Bintim, La Ode Rays, perwakilan Komite Sekolah dan para wali murid.
Dalam sambutannya, Subardi mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan pengabdian Asmonalisa sebagai guru selama lebih kurang 38 Tahun.
Ditambahkan, setiap Kepala Sekolah harus memperlakukan semua guru dengan sama. Begitu juga dengan guru mesti memperlakukan semua siswa secara sama tidak membeda-bedakan antara satu dengan yang lainnya.
Sementara itu, La Ode Rays mengatakan, guru pensiun hanya sebagai PNS, tapi tidak sebagai tenaga pendidik. Sebab, guru dapat mengajar sepanjang hayat. “Pada masa purna bakti ibu (Asmonalisa) dapat beraktifitas di masyarakat, kegiatan sosial dan keagamaan,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Asmonalisa menyatakan permintaan maaf apabila selama dia menjalani profesinya sebagai guru ada yang salah dan silap. Dikatakan, dia pernah mengajar SDN di Sembuang, Kabupaten Lingga. Selama satu tahun, dia pergi ke sekolah pakai sampan. “Pernah kena angin terus hanyut ke tepi bakau,” ujarnya.
Selanjutnya, dia mengajar di SD Penuba, Lingga, selama 11 tahun. Kemudian pindah mengajar ke Kabupaten Bintan hingga pensiun. Asmonalisa kelahiran Lingga tahun 1962, menjadi guru sejak tahun 1983.
Menurutnya, sebagai guru harus banyak sabar dan jangan sampai menyakiti anak. “Lebih baik saya yang menangis, tapi kemarahan saya, tidak pernah saya luapkan kepada anak didik,” katanya.(ags)
