Tanjungpinang (Infoluarbiasa.com)-Sebagai organisasi masyarakat (Ormas) Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Orwil Kepri sebaiknya tidak dipegang birokrat tapi oleh akademisi.
Demikian disampaikan tiga tokoh pemuncak Kepri, yakni budayawan Prof Abdul Malik, M.Pd, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kepri Dr (cand) Bambang Maryono dan pengamat politik Zamzami A Karim, MA, kemarin, di Tanjungpinang.
“ICMI kan Ormas, maka yang tepat memimpinnya adalah kalangan akademisi. Sebab, ada kesetaraan dan kebersamaan. Kalau birokrat, sering terpengaruh oleh pola atasan dan bawahan. Ini akan menyulitkan bagi suatu organisasi untuk berkembang, seperti ICMI Kepri yang tidak bisa aktif lantaran dipegang birokrat,” ujar Zamzami.
Para kampiun ini mengatakan hal itu menyikapi pemberitaan adanya wacana dari Ketua Masika ICMI Orwil Kepri, Rio Wanis, yang mengusulkan supaya ICMI Orwil Kepri sebaiknya diketuai oleh kepala daerah, diantaranya, Walikota Batam Rudi. Usulan Rio muncul lantaran organisasi kaum terpelajar itu tidak aktif sama sekali sejak pengurusnya dilantik, tiga tahun lalu.
Zamzami juga menyarankan ICMI tidak di nakhodai politisi karena takutnya Ormas itu akan di arahkan untuk kepentingan politik Ketuanya. Sebab, sebagai Ormas ICMI tidak selayaknya ditarik-tarik ke wilayah politik. “Biarkan ICMI bermain di tataran kecendekiawan dan jangan diarahkan untuk tujuan politik,” ujar mantan Ketua Stisipol Raja Haji Tanjungpinang itu.
Hal senada diutarakan Prof Malik. Menurutnya, ICMI berbasiskan cendekiawan dan sumber terbanyak cendekiawan itu ada di perguruan tinggi. Malik tidak mengatakan bahwa itu berarti cendekiawan tidak ada di luar perguruan tinggi, namun sebagai organisasi intelektual, ICMI lebih cocok dipegang oleh kalangan akademisi.
Oleh karena itu, budayawan Kepri ini menyarankan ICMI Kepri untuk lebih melibatkan kalangan perguruan tinggi. “Banyak tokoh ilmuwan di Kepri ini, baik di Tanjungpinang maupun di Batam. Libatkan mereka saat musyawarah nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Bambang Maryono berpendapat, ICMI sebagai organisasi kalangan terpelajar kaum muslim, seyogyanya bisa berkembang pesat di Kepri. Dengan kondisi propinsi yang letaknya sangat strategis itu, hendaknya telah banyak bahan yang dapat disikapi ICMI Kepri.
“Problematika kita sebagai daerah kepulauan yang berada di daerah strategis ini, dekat dengan luar negeri, semestinya ICMI sudah bisa memberikan sumbangsih pemikiran kepada pemerintah provinsi. Saya sangat sayangkan ICMI Orwil Kepri tidak bisa apa-apa karena selama ini tak aktif,” tutur dia.(kol/*)