Bintan (infoluarbiasa.com)-Ekspor hasil tambang bauksit akan dihentikan pemerintah. Sebagai gantinya, hasil olahan bauksit berupa smelter yang akan di ekspor.
“Jangan bahan mentah saja yang kita ekspor tapi harus bahan olahan. Karenanya, bauksit akan kita stop (untuk diekpor),” ujar Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat melepas dengan resmi Ekspor Perdana Tahun 2022 Smelter Grade Alumina (SGA) Hasil Produksi PT Bintan Alumina Indonesia (BAI) di Kawasan Ekonomi Khusus Galang Batang, Bintan, Selasa sore (25/1).
Menurut Jokowi, Indonesia harus mampu menjadi negara industri dengan mengolah hasil tambang dan tidak mengekspor bahan mentah doang. “Dengan mengekspor bahan olahan, nilai ekonominya bisa meningkat menjadi 16 kali lipat,” ujarnya.
Selama ini, sambung mantan Gubernur DKI Jakarta itu, bangsa lain yang menikmati hasil tambang dari tanah air lantaran Indonesia selalu menjual bahan mentah. “Hasil produk tambang tanah air, kita beli lagi dengan harga berlipat, karena bangsa lain ternyata mampu mengolahnya,” ujar Jokowi.
Hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B Panjaitan, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kepri Ansar Ahmad, pejabat teras militer, LAM Kepri dan tokoh masyarakat.
Menurut Airlangga, wilayah Galang Batang merupakan salah satu contoh kawasan ekonomi khusus (KEK) di tanah air, yang saat ini dikelola PT BAI. “Tahun ini diperkirakan ada delapan juta ton SGA yang akan di ekspor. Tahun 2023 nilai ekonominya diperkirakan menjadi 2,7 miliar dolar Amerika,” ujarnya.
Airlangga mengharapkan zona Galang Batang mampu menjadi penggerak perekonomian di tanah air, Kepri khususnya. “Kawasan ini akan bisa menampung 7.000 orang tenaga kerja,” ujar Ketua DPP Golkar itu.
Bauksit merupakan bahan utama pembuatan aluminium. Dalam pembuatan aluminium, bahan tambang bauksit harus dimurnikan terlebih dahulu menjadi SGA. Selama ini SGA berasal dari luar negeri lantaran Indonesia hanya berpengalaman menjual bahan mentah saja, yakni bauksit.(rmb)