Tanjungpinang (infoluarbiasa.com)-Aksi unjuk rasa sejumlah anggota Himpunan Wartawan Daerah (Hiwada) Kepulauan Riau (Kepri) di Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjungpinang, Jumat (11/3), berhasil mengungkap sejumlah fakta.
Kendati tidak berjumpa dengan Kajari Joko Yuhono, perwakilan pengunjuk rasa diterima Kasi Intel, Bambang Heri Purwanto dan Kasi Barang Bukti, Feri Ritonga. Ketua Hiwada Kepri, Erfan Indriyawan, SP, mengatakan bahwa aksi unjuk rasa tersebut guna menanyakan sejumlah kasus dugaan korupsi di Kota Tanjungpinang.
“Pak Bambang (Kasi Intel, Red) menerangkan saat ini Kejari Tanjungpinang sedang menangani lima kasus perkara dugaan korupsi,” ujar Erfan kepada infoluarbiasa.com.
Menurutnya, Kasi Intel menyampaikan lima perkara yang sedang ditangani Intel dan Pidsu, yakni, kegiatan makan minum dan perjalanan dinas Sekretariat Dewan DPRD Tanjungpinang tahun anggaran 2017 sampai dengan 2019.
Kemudian, kasus kedua, perjanjian kerja sama Badan Usaha Milik Daerah (BUMN) Kota Tanjungpinang yang diduga fiktif pada tahun anggaran 2017 sampai 2019 yang dilakukan pejabat BUMD yang ber indikasi merugikan uang negara.
Kasus ketiga, jual beli aset Pemerintah Kota Tanjungpinang oleh oknum Camat dan Lurah di Sei Labi Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota pada tahun 2021. Kasus ke empat, pembangunan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Kelurahan Kampung Bugis, Kecamatan Tanjungpinang Kota dengan anggaran Rp556 juta dari Dana DAK 2019.
Sedangkan kasus kelima, adalah peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh di Singgarang, Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang. Kejari telah memeriksa 16 orang saksi dan menunggu pemeriksaan saksi ahli.
Dalam penjelasannya, Erfan mencurigai ada perkara lain yang tidak disampaikan oleh Kasi Intel. Hal itu terungkap bahwa perkara di Singgarang tidak masuk dalam daftar untuk disampaikan.
“Awalnya hanya empat perkara yang disampaikan, saat akan ditutup lalu Kasi BB menyela untuk menyampaikan satu perkara lagi yaitu Kampung Kumuh di Singgarang” ungkap Erfan yang berencana akan melakukan aksi unjuk rasa lanjutan.(*)