Oleh : Alaiddin Koto
Seorang ibu setengah baya datang ke rumah
Minta sedekah
Terengah-engah
Menadahkan kantong berwarna merah
Terlihat orangnya masih sehat
Tapi wajahnya agak pucat
Katanya dia penjual donat
Tapi ndak sanggup untuk membuat
Minyak goreng kini harganya berlipat
Terpaksalah dia minta sedekah
Sekedar pembeli beras yang murah
Untuk dimakan anak di rumah
Karena suami kakinya patah
Linu-linu rasa tulangku
Mendengar kisah si ibu itu
Mempertahankan hidup yang tidak tentu
Adakah kan makan setiap waktu
Begini rupanya hidup sekarang
Di negeri sendiri terasa gamang
Lapangan kerja semakin jarang
Walau sekedar untuk makan pagi dan petang
Air mata menjadi teman
Kadang-kadang jadi minuman
Kalaulah bukan takut kepada Tuhan
Putus asa kan masuk ke dalam badan
Akhiri hidup yang penuh penderitaan
Anak dan cucu ditinggalkan
Tapi Allah melarang yang demikian
Putus asa tanda tak beriman
Pembunuh diri kan masuk jahanam
Bertahanlah dengan kesabaran
Pastilah Allah tunjukkan jalan
Tinggal di negeri seperti ini
Perbanyak sabar di dalam hati
Tetap berdoa setiap hari
Semoga pemimpin tumbuh simpati
Tercurah fikiran lahir empati
Kepada rakyat kasih diberi
Kepada penjahat unjukkan gigi
Tegakkan hukum sepenuh hati
Lindungi rakyat yang terzalimi
Bumi Riau 24 Februari 2022
Prof. Dr. Alaidin Koto, M.A. (lahir 12 Februari 1954) adalah seorang pakar hukum Islam/politik Islam Indonesia. Ia mengajar sebagai guru besar pada Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru, Riau. Sekarang dia juga menjadi Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia (ICMI) Orwil Provinsi Riau.