Pertarungan Politik Kepri 2024: Antara Stabilitas Sosial Ansar Ahmad dan Visi Infrastruktur Muhammad Rudi

Penulis : Achmad Yani*

Meskipun penetapan resmi dari Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepri belum dilakukan, tapi hampir pasti Pemilihan Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) 2024 akan diikuti oleh dua pasangan calon yaitu Ansar Ahmad-Nyanyang Haris Pratamura dan Muhammad Rudi-Aunur Rafiq. Pilgub Kepri 2024 akan menjadi salah satu kompetisi politik yang paling menarik di provinsi ini, dengan dua kandidat terkemuka yang memiliki visi berbeda. Di satu sisi, Ansar Ahmad, sebagai gubernur petahana, membawa rekam jejak yang kuat dalam kebijakan sosial, menawarkan stabilitas dan kesinambungan program kesejahteraan yang telah dijalankannya selama ini. Di sisi lain, Muhammad Rudi, Wali Kota Batam yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, hadir dengan agenda pembangunan infrastruktur yang ambisius. Pertarungan ini bukan hanya soal memilih pemimpin, tetapi juga tentang menentukan arah masa depan Kepri, apakah akan terus berfokus pada kesejahteraan sosial atau beralih ke transformasi fisik yang besar.

Ansar Ahmad, yang dikenal luas atas pendekatannya yang pro-rakyat, mengandalkan program sosial yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat, terutama di wilayah pedesaan dan komunitas ekonomi menengah ke bawah. Program-program seperti subsidi kebutuhan pokok dan bantuan modal usaha tanpa bunga menjadi landasan utama kebijakan Ansar. Dukungan ini tidak hanya menarik simpati pemilih dari kalangan bawah, tetapi juga menciptakan citra dirinya sebagai pemimpin yang peduli pada kesejahteraan rakyat. Selama masa kepemimpinannya, Ansar berhasil mempertahankan stabilitas ekonomi dan sosial, meskipun di tengah tantangan pandemi global dan dinamika ekonomi yang terus berubah.

Di sisi lain, Muhammad Rudi menawarkan visi pembangunan jangka panjang yang berfokus pada peningkatan infrastruktur dan daya saing Batam sebagai pusat ekonomi utama di Kepri. Rudi memanfaatkan posisinya di BP Batam untuk mendorong proyek-proyek strategis seperti pengembangan Bandara Hang Nadim dan infrastruktur jalan yang lebih modern di Batam. Transformasi besar ini menempatkan Rudi sebagai pemimpin yang berpikir ke depan, dengan harapan bahwa pembangunan fisik yang kuat akan menarik lebih banyak investasi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Stabilitas Sosial sebagai Program Prioritas Ansar Ahmad

Ansar Ahmad telah membangun reputasi sebagai pemimpin yang mengutamakan kebijakan sosial yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Dalam masa kepemimpinannya, program-program bantuan sosial seperti subsidi kebutuhan pokok, bantuan modal usaha tanpa bunga, dan perlindungan BPJS Ketenagakerjaan bagi nelayan menjadi inti dari kebijakan pro-rakyat yang ia jalankan. Langkah-langkah ini telah membawa dampak signifikan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, terutama di wilayah-wilayah pedesaan yang terpencil. Program bantuan sosial ini dipandang sebagai instrumen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi bagi masyarakat yang rentan, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi dan fluktuasi harga kebutuhan pokok.

Salah satu contohnya adalah program bantuan modal usaha tanpa bunga yang diberikan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program ini dirancang untuk membantu pengusaha kecil di Kepri mengembangkan bisnis mereka tanpa beban bunga yang sering kali menjadi penghalang bagi pengusaha kecil untuk berkembang. UMKM, sebagai tulang punggung ekonomi lokal, mendapatkan perhatian besar dalam kebijakan Ansar, yang meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi harus dimulai dari penguatan di tingkat akar rumput. Selain itu, subsidi kebutuhan pokok yang diberlakukan selama masa jabatannya sangat meringankan beban masyarakat, terutama ketika harga-harga bahan pokok mengalami lonjakan akibat inflasi atau gangguan pasokan global.

Dengan kebijakan sosial yang berskala besar ini, Ansar telah berhasil memenangkan hati pemilih dari kalangan menengah ke bawah, terutama di luar Batam. Stabilitas ekonomi yang ditawarkan oleh kebijakannya menciptakan ikatan kuat antara pemerintahannya dan masyarakat yang merasakan langsung manfaat dari program-program ini. Langkah ini bukan hanya populis, melainkan juga bertujuan untuk menciptakan fondasi ekonomi yang kuat melalui peningkatan kesejahteraan sosial, yang diyakini akan mendorong stabilitas jangka panjang

Muhammad Rudi Dengan Keunggulan Pembangunan Infrastruktur

Keunggulan utama Muhammad Rudi dalam Pilgub Kepri 2024 terletak pada visinya yang fokus pada pengembangan infrastruktur sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Sebagai Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Rudi telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pembangunan fisik kota yang berkelanjutan. Transformasi infrastruktur yang dipimpin oleh Rudi di Batam bukan hanya meningkatkan kualitas hidup warganya, tetapi juga meningkatkan daya tarik Batam sebagai pusat investasi dan ekonomi terbesar di Kepulauan Riau.

Salah satu proyek infrastruktur paling menonjol yang berada di bawah kepemimpinannya adalah perluasan Bandara Hang Nadim, yang merupakan salah satu bandara terbesar di Indonesia. Proyek ini tidak hanya meningkatkan kapasitas angkutan udara tetapi juga memperbaiki konektivitas Batam dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia dan internasional. Dalam konteks ekonomi, pengembangan bandara ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah wisatawan dan investor, yang berdampak langsung pada pertumbuhan ekonomi lokal.

Selain itu, proyek pembangunan jalan lingkar di Batam telah meningkatkan aksesibilitas antarwilayah di kota tersebut, sekaligus mengurangi kemacetan dan mempercepat distribusi barang serta jasa. Pembangunan ini juga bertujuan untuk mendukung pergerakan industri dan bisnis di kawasan industri yang tersebar di Batam. Melalui visi Rudi, Batam diproyeksikan menjadi pusat logistik dan industri manufaktur yang lebih kompetitif di kawasan Asia Tenggara. Hal ini menjadikannya salah satu tokoh paling menonjol di Kepri dalam hal pembangunan ekonomi berbasis infrastruktur.

Komitmen Rudi terhadap infrastruktur bukan hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga pada digitalisasi. Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Batam juga diarahkan untuk menjadi Smart City yang berbasis teknologi, dengan peningkatan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi. Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan sektor-sektor seperti teknologi, telekomunikasi, dan industri digital, yang menjadikan Batam lebih menarik bagi investor di era ekonomi digital global.

Sementara banyak wilayah lain di Kepri masih tertinggal dalam hal pengembangan infrastruktur, Batam di bawah kepemimpinan Rudi telah mengalami modernisasi yang pesat. Hal ini memposisikan Rudi sebagai pemimpin yang proaktif dalam menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi di masa depan. Dia berhasil memanfaatkan status Batam sebagai kawasan perdagangan bebas dan zona ekonomi khusus, untuk mendorong lebih banyak proyek infrastruktur yang mendukung iklim investasi. Keberhasilannya dalam memimpin pembangunan infrastruktur ini memberikan fondasi kuat bagi kampanye politiknya, di mana ia mengajukan diri sebagai pemimpin yang mampu membawa transformasi serupa ke seluruh wilayah Kepulauan Riau.

Medan Pertarungan Sengit ada di Kota Batam

Batam adalah medan utama pertarungan dalam Pilgub Kepri 2024, dan siapa yang dapat menguasai suara di kota ini kemungkinan besar akan memenangkan pemilihan secara keseluruhan. Sebagai kota terbesar dan pusat ekonomi terpenting di Kepulauan Riau, Batam menyumbang persentase signifikan dari total populasi pemilih di provinsi ini. Selain itu, perannya sebagai kawasan perdagangan bebas dan zona ekonomi khusus menambah pentingnya Batam dalam perhitungan strategis politik di Kepri. Muhammad Rudi, yang telah menjabat sebagai Wali Kota Batam sejak 2016, memiliki keunggulan besar di kota ini berkat rekam jejaknya dalam memimpin proyek infrastruktur dan transformasi kota.

Pertarungan politik di Kepri 2024 akan sangat bergantung pada seberapa baik kedua kandidat bisa memobilisasi basis dukungan mereka dan menavigasi tantangan yang ada. Dengan latar belakang dan visi yang kontras, Ansar Ahmad dan Muhammad Rudi memberikan pilihan yang jelas bagi pemilih: stabilitas sosial atau transformasi infrastruktur. Hasil akhirnya akan sangat bergantung pada dinamika kampanye di Batam dan kemampuan masing-masing kandidat untuk memperluas pengaruh mereka di seluruh Kabupaten Kota di Provinsi Kepulauan Riau.

Pemilih di Kepri pada akhirnya akan dihadapkan pada dua pilihan besar: mempertahankan stabilitas sosial dan program-program kesejahteraan di bawah Ansar Ahmad, atau memilih perubahan besar melalui pembangunan infrastruktur yang ditawarkan Muhammad Rudi. Bagi sebagian pemilih, stabilitas mungkin menjadi prioritas utama, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global. Namun, bagi Sebagian besar pemilih yang lain, perubahan fisik dan pembangunan yang dapat langsung dirasakan tentu lebih menarik.#

Penulis: Achmad Yani, SH. MH

Advokat, Pernah menjadi Analis Hukum Bidang Politik Badan Keahlian DPR RI, saat ini menjadi Mahasiswa Program Doktoral (S3) Universiti Sains Malaysia

196 views


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *